Dari Reaktor ke Angklung: Teknik Kimia ITATS Bikin Diplomasi Internasional Jadi Seru!

Siapa bilang anak Teknik Kimia cuma akrab dengan neraca massa, reaktor, dan diagram alir? Di Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya (ITATS), mahasiswa Teknik Kimia justru membuktikan bahwa mereka juga piawai memainkan nada, merangkai harmoni, dan membangun persahabatan lintas negara—tentu saja tanpa perlu katalis tambahan! 😄

Pada Jumat, 19 Desember 2025, Jurusan Teknik Kimia ITATS sukses menggelar kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) bertaraf internasional yang unik, hangat, dan penuh senyum. Bayangkan ini: mahasiswa Universiti Teknologi MARA (UiTM) Malaysia, siswa SMK Negeri 6 Surabaya, dan civitas akademika ITATS berkumpul—bukan untuk praktikum—melainkan untuk belajar angklung bersama. Ya, alat musik bambu kebanggaan Indonesia yang sudah diakui UNESCO itu!

Gambar 1. Kebahagan dan Kebersamaan Peserta Pengabdian Interansional dengan diplomasi Budaya dan Nada

Acara ini bukan sekadar “ayo main musik”, tetapi dirancang komplit dan bermakna. Dimulai dari pengenalan filosofi angklung yang sarat nilai kebersamaan (karena satu orang satu nada—mirip kerja tim di Teknik Kimia, kan?), hingga praktik langsung memainkan angklung secara kolaboratif. Hasilnya? Ruangan dipenuhi tawa, nada yang kadang meleset (wajar, namanya belajar 😆), dan semangat kebersamaan lintas negara. Mahasiswa UiTM Malaysia tampak antusias mempelajari budaya Indonesia, sementara mahasiswa ITATS dan siswa SMK Negeri 6 Surabaya tampil percaya diri sebagai cultural buddies. Angklung benar-benar menjadi media diplomasi budaya paling ramah dan menyenangkan.

Kegiatan ini membuktikan bahwa pengabdian masyarakat bisa sekaligus mendunia. Tanpa pidato panjang atau meja perundingan, keharmonisan justru lahir dari nada-nada bambu yang dimainkan bersama. Hubungan emosional terjalin, sekat negara mencair, dan rasa saling menghargai tumbuh alami—semua lewat seni. Dengan dukungan dosen-dosen hebat, termasuk Ibu Dewi Kusuma, ST., MEng., Teknik Kimia ITATS menunjukkan bahwa lulusan teknik tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga peka budaya, berjiwa global, dan humanis.

Ketua Jurusan Teknik Kimia ITATS, Dr. Erlinda Ningsih, ST., MT., selaku penggagas kegiatan, menyampaikan rasa bangga dan harapannya kepada generasi muda agar terus berkarya tanpa melupakan akar budaya. Moto beliau pun langsung bikin semangat naik satu tingkat:

“Berkarya Berlandaskan Budaya,

Berprestasi Tanpa Cela,

Mengukir Masa Depan Gemilang.”

Gambar 2. Foto Bersama semua peserta setelah Diplomai budaya dan nada Bersama Teknik Kimia ITATS, ITS, Mahasiswa Malaysia dan SMKN 6 Surabaya.

Keren? Banget.

Yuk, Gabung Bersama Teknik Kimia ITATS!

Di Teknik Kimia ITATS, Anda tidak hanya belajar mengolah bahan, tetapi juga mengolah nilai, kolaborasi, dan masa depan. Dari laboratorium hingga panggung budaya internasional, semuanya bisa!

Karena di sini, kami percaya:

Ilmu kuat + budaya hebat = insan teknik berkelas dunia.

Bravo Teknik Kimia ITATS! 🎉 🎉 🎉 🎉 🎉 🎉 🎉 🎉 🎉 🎉 🎉

Similar Posts