Mahasiswa menulis : Mengenal kelebihan dan kekurangan plastik “Biodegradable”
Disusun Oleh : Fifi, Saptian, Che Fairuz, Diana Putri S. dan Rahma
Plastik sangat bermanfaat bagi kita manusia. Namun, disamping bermanfaat, sampah plastik mendatangkan masalah bagi lingkungan.
Apa itu Plastik ?
Plastik adalah polimer hidrokarbon yang terdiri dari banyak monomernya. Plastik-plastik yang banyak digunakan saat ini, kebanyakan berasal dari pengolahan minyak bumi. Sekitar 5% dari jumlah minyak bumi di dunia digunakan sebagai bahan dasar pembuatan plastik
Apa itu Plastik Biodegredable ?
Plastik biodegradable merupakan plastik yang dapat duraikan kembali oleh mikroorganisme tanah secara alami menjadi senyawa yang ramah lingkungan. Bila biasanya plastik membutuhkan waktu sampai 1.000 tahun sampai akhirnya dapat terurai dengan sempurna, biodegradable plastic bag hanya membutuhkan 12 – 24 bulan atau 1 sampai 2 tahun untuk bisa terurai dengan sempurna.
Terbuat dari apa Plastik Biodegredable ?
Plastik biodegradable terbuat dari material yang dapat diperbaharui, yaitu dari senyawa-senyawa yang terdapat dalam tanaman misalnya selulosa, kolagen, kasein, protein atau lipid yang terdapat dalam hewan maupun tumbuhan
Apa kelebihan Plastik Biodegredable dibanding Plastik Biasa ?
- Mudah terurai oleh Mikroorganisme di tanah
Masalah sampah plastik semakin rumit dengan sukarnya sampah ini untuk terurai dalam waktu singkat dan akhirnya hanya akan menimbulkan timbunan sampah yang menumpuk. Dan munculnya Plastik Biodegredable ini yang dapat terurai dalam waktu lebih singkat dari plastik pada umumnya bisa membantu kita mengatasi permasalahan sampah plastikyang kian menumpuk.
- Tidak mengandung zat berbahaya pencemar lingkungan.
Plastik konvensional biasanya terbuat dari pengolahan bahan bakar fosil yang mengandung berbagai zat berbahaya pencemar lingkungan. Semakin menambah daftar panjang masalah yang disebabkan oleh sampah plastik. Dan Plastik Biodegredablek di sini terbuat dari bahan – bahan organik yang tidak mengandung zat pencemar lingkungan, seperti Styrene Tremer, Bisphenol A serta masih banyak lagi peroduk sampingan dari Polystyrene yang biasanya terkandung dalam Plastik Konvensional.
- Mengurangi permintan bahan bakar fosil.
Seperti yang kita ketahui Plastik yang pada umumnya kita gunakan sehari – hari terbuat dari pengolahan bahan bakar fosil. Dan pastinya dalam prosesnya pasti juga akan memerlukan bahan bakar fosil, sehingga bisa disimpulkan Plastik Konvensional menggunakan bahan bakar fosil dari mulai bahan baku hingga proses pembuatannya. Bisa dibayangkan seberapa banyak bahan bakar fosil yang digunakan di sini. Berbeda dengan Plastik Biodegredable yang terbuat dari bahan – bahan organik yang bisa kita dapat dari hewan maupun tumbuhan yang tentunya bisa diperbaharui dan tentunya lebih ramah lingkungan serta alam pun dapat menguraikannya.
- Mengurangi volume sampah kota.
Penggunaan Plastik yang seperti kebutahan pokok di masa dewasa ini serta masalah sulit dan butuh waktu lama untuk terurainya sampah Plastik membuat sampah plastik menggunung serta semakin memperparah masalah yang ditimbulkannya. Dan Plastik Biodegredable yang mampu terurai dalam waktu yang lebih singkat daripada Plastik Konvensional mampu mengurangi problem sampah plastik yang menggunung.
Berikut beberapa kelemahan Plasti Biodegredable :
- Tidak tahan suhu di atas 85.
- Tidak membusuk kecuali dibuang dengan
Dengan kata lain proses penguraianmasihmembutuhkanperlakuankhusus. Bila mengingat kebiasaan buruk masyarakat pada umumnya yang sulit sekali menerapkan membuang sampah pada tempatnya, akan memunculkan masalah baru dengan Plastik Biodegredable ini. Karena dalam proses degredasinya masih memerlukan perlakuan khusus dengan menguburnya dalam tanah agar mikroorganisme dalm tanah dapat menuraikannya. Lain cerita bila dibuang begitu saja hanya akan menambah sampah plastik yang berserakan.
- Hanya terurai pada suhu 122 derajat Fahrenheit atau sekitar 35.
Suhu sekian hanya terjadi di daratan, sehingga bila berada di laut sulit untuk terurai.Seperti yang saya kutip dari McGlade yang merupakan kepala ilmuan di Program Lingkungan PBB dan dilansir dari The Guardian
“Banyak plastik berlabel biodegradable, seperti tas belanja, hanya akan terurai pada suhu 122 derajat Fahrenheit, dan itu bukan suhu lautan. Mereka juga tidak terapung, sehingga akan tenggelam, dan tidak akan terkena UV untuk terurai.”