Maraknya kasus pencemaran sungai membawa keprihatinan bagi banyak pihak. Sebagaimana diketahui, sungai-sungai yang tercemar ini pun sampai saat ini masih dimanfaatkan sebagai sumber baku air PDAM. Sebuah fenomena yang ironis sekaligus memprihatinkan. Pengendalian atas kerusakan sungai, salah satunya dapat dilakukan dengan mengetahui batas kemampuan sungai untuk memulihkan dirinya sendiri atau yang biasa disebut self purification. Batas swapentahiran sungai, istilah lain dari self purification, dimanfaatkan untuk mengukur daya tampung sungai terhadap pencemaran. Perhitungan daya tampung sungai dapat diketahui dengan memanfaatkan teori permodelan. Salah satu program permodelan yang biasa dimanfaatkan untuk mengetahui daya tampung sungai adalah QUAL2Kw.
Mahasiswa Magister Teknik Lingkungan (MTL), yang senantiasa bersemangat untuk memperkaya diri dengan ilmu, sangat antusias mengikuti training QUAL2Kw yang dilaksanakan Sabtu, 8 April 2017 kemarin. Training diberikan oleh tim dari ITS yang dipimpin langsung oleh Ibu Prof. Dr. Ir. Nieke Karnaningroem, MSc. Melalui training ini, para mahasiswa akan memahami metode-metode permodelan yang dapat dimanfaatkan untuk pengendalian dan penyelamatan sungai. Tentu saja dengan praktek langsung memanfaatkan program permodelan yang tersedia.
Dr. Yulfiah, ST, MSi, selaku Ketua Program MTL, menyampaikan bahwa training yang dilaksanakan, bukanlah satu-satunya cara memperkaya wawasan dan keilmuan mahasiswa. Pengembangan kompetensi mahasiswa MTL telah dilakukan dengan beragam metode pembelajaran. Dalam waktu dekat, manajemen MTL bahkan telah mengagendakan kunjungan industri bersama mahasiswa dan dosen. Kunjungan industri dimaksudkan untuk mendapatkan gambaran Sistem Manajemen Lingkungan yang telah dilakukan para praktisi industri. Kunjungan juga ditujukan untuk melihat secara langsung upaya-upaya proteksi lingkungan yang telah dilakukan industri terhadap ancaman pencemaran. Oleh karena itu, segeralah bergabung mendaftarkan diri sebagai mahasiswa Magister Teknik Lingkungan, agar kita secara bersama-sama mendapatkan kesempatan untuk terus-menerus memperkaya diri dengan ilmu. (ULF, red)