“Mining Never Die”, mungkin ini kalimat yang tepat untuk industri pertambangan. Industri pertambangan menjadi industri yang penting dalam segala bidang, hal tersebut karena berkaitan dengan bahan tambang yang menjadi bahan baku pada berbagai industri. Baik industri manufacture maupun industri energi. Perkembangan pembangunan yang semakin cepat tentu membutuhkan sumberdaya atau bahan baku yang tidak sedikit. Dibidang industri energi kebutuhan akan batubara serta energi baru dan terbarukan menjadi hal yang utama. Mengingat kebutuhan energi nasional di Indonesia masih belum terpenuhi secara keseluruhan. Untuk itu bahan baku utama energi seperti batubara, tembaga, nikel dan bahan baku energi lainnya yang menjadi bahan pendukung harus dipastikan ketersediaannya.
Untuk itu Teknik Pertambangan ITATS mengadakan kuliah tamu dengan tema “Prosepek Masa Depan Pertmbangan Nasional di Era Transisi Energi”. Kuliah tamu kali ini mengundang salah seorang yang memiliki pengalaman dan pengetahuan dibidang pertambangan yang luas. Beliau adalah Bapak Hendra Sinadia yang merupakan Executive Director Indonesian Mining Accosiation. Acara dibuka oleh Dekan Fakultas Teknologi Industri Bapak Ahmad Yusuf Ismail, S.T., M.Sc., P.hD. dan dihadiri oelh sejumlah staf dosen dari Teknik pertambangan dan mahasiswa Teknik pertambangan ITATS mulai dari semester 3-7.
Dalam pemaparan materi, Bapak Hendra menyampaikan terkait potensi sumberdaya dan cadangan bahan baku energi seperti batubara, tembaga nikel. Indonesia yang kaya akan sumberdaya alam harus mampu memanfaatkan sumber energi yang ada untuk kebermanfaatan pembangunan berkelanjutan di Indonesia. Beliau juga memberikan pesan kepada para mahasiswa pertambangan ITATS bahwa prospek industry pertambangan memiliki prospek yang bagus bukan saja saat ini tapi juga masa yang akan datang. Untuk itu tidak salah jika para mahasiswa memilih prodi pertambangan ITATS sebagai tempat untuk mengembangkan karir di dunia pertambangan karena memang memiliki potensi dan kesempatan kerja yang luas.