Sebuah pencapaian gemilang diraih oleh dosen Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya, yang berhasil meraih dua Paten Granted. Dua inovasi luar biasa ini mencerminkan dedikasi dan keunggulan dalam riset yang dilakukan oleh dosen ITATS. Pencapaian ini tentu saja menjadi kebanggaan tidak hanya bagi mereka, tetapi juga untuk Kampus ITATS yang mendukung pengembangan pengetahuan dan teknologi.
Paten pertama yang berhasil diterima oleh lima dosen ITATS yaitu Dr. Agus Budianto, S.T., M.T, Ayu Setyaning Sayekti P, S.T., M.T., Ahmad Anas Arifin, S.T., M.Sc., Dr. Esthi Kusdarini, S.T., M.T., dan Ars. Nareswarananindya, S.T., M.Ars. ini berkaitan dengan terobosan dalam teknologi otomotif.
Invensi ini berupa pelat anti-slip, yang dipasang pada roda kendaraan sebagai upaya memperbesar gesekan antara roda dan jalanan berlumpur, dimana pelat dipasangkan secara tegak lurus pada roda kendaraan, kemudian diikatkan mengguanakan sebuah sabuk fleksibel sehingga dapat disesuaikan dengan besarnya roda kendaraan, kemudian pelat yang sudah dikaitkan pada roda dengan sabuk dikunci menggunakan Tali Penjepit Gesper sehingga pelat dapat terpasang dengan baik pada roda. Yang dicirikan oleh kontur huruf W pada bagian pelat yang dapat meningkatkan gaya cengkram roda terhadap jalan.
Paten kedua yang berhasil diperoleh yaitu Alat Pemilah Sampah Botol Plastik dan Kaleng Aluminium. Inovasi yang dikembangkan oleh salah satu dosen ITATS yaitu Bapak Dr. Lukmandono, ST., MT. beserta tim ini berfokus pada pengembangan solusi ramah lingkungan yang dapat diadopsi dalam berbagai sektor.
Invensi ini berupa alat pemilah sampah botol plastik dan kaleng aluminium menurut invensi ini dimana alat tersebut mencakup: (1) bagian bodi berongga; (2) pintu tutup; (3) Sensor Ultrasonik horizontal; (4) duplek pemilah; (5) motor servo; (6) sensor deteksi logam; (7) wadah sampah botol plastik; (8) wadah sampah kaleng aluminium; (9) powerbank; (10) rangkaian Arduino; (11) adaptor 12V 2A. Karakteristiknya adalah peletakan Sensor Ultrasonik dan sensor deteksi logam yang horizontal dengan jarak 1-5 cm dari duplek pemilah. Dengan bantuan teknologi Sensor Ultrasonik dan sensor deteksi logam, alat pemilah sampah ini dapat secara akurat membedakan antara botol plastik dan kaleng aluminium dalam proses pemilahan sampah secara otomatis.
Dalam konteks kekayaan intelektual, Paten Granted adalah paten yang telah disetujui oleh pemerintah dan diberikan kepada inventor atas hasil invensinya di bidang teknologi. Paten Granted memberikan hak eksklusif kepada inventor untuk melaksanakan sendiri invensinya atau memberikan persetujuannya kepada pihak lain untuk melaksanakannya selama jangka waktu tertentu, yaitu 20 tahun untuk paten biasa dan 10 tahun untuk paten sederhana.
Paten Granted merupakan capaian tertinggi dari bidang penelitian dan pengabdian masyarakat. Hal ini dikarenakan paten granted menunjukkan bahwa invensi yang dihasilkan oleh inventor telah memenuhi syarat-syarat paten, yaitu baru, memiliki daya inventif, dan dapat diterapkan dalam industri.
Prestasi ini tentu saja menuai apresiasi dari Kampus ITATS. Reaksi positif datang dari sesama dosen, mahasiswa, dan pihak-pihak terkait lainnya. Pencapaian ini tidak hanya menciptakan kebanggaan internal di perguruan tinggi, tetapi juga memperlihatkan bahwa upaya riset dapat menghasilkan dampak yang signifikan di luar lingkungan akademis.
Pencapaian ini diharapkan menjadi pemicu inspirasi bagi mahasiswa dan peneliti muda untuk mengejar inovasi. Dengan paten-paten yang berhasil diperoleh, beberapa dosen ini memberikan kontribusi signifikan terhadap kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi di tingkat nasional maupun internasional. Mereka berharap bahwa hasil riset ini akan menjadi dasar untuk lebih banyak inovasi di masa depan, yang pada gilirannya dapat memberikan manfaat besar bagi masyarakat dan dunia secara luas.