Penulisan gelar dr. dan Dr. terkadang masih sering tertukar, termasuk dalam pemaknaannya. Gelar dr. atau singkatan dari Dokter adalah gelar untuk mereka yang telah menyelesaikan pendidikan kedokteran. Sementara itu, gelar Dr. atau singkatan dari Doktor merupakan gelar kesarjanaan tertinggi dari seseorang yang telah lulus pendidikan program strata tiga (S-3). Juga terdapat Gelar Dr. (H.C). yaitu untuk menyatakan gelar kehormatan Doktor Honoris Causa, yang diberikan suatu perguruan tinggi kepada seorang tokoh mumpuni di bidang tertentu. Pada bulan ini, satu lagi dosen ITATS dikukuhkan sebagai Doktor dan berhak meraih gelar Dr. Selain itu, dalam kurun waktu hampir bersamaan, seorang alumnus ITATS, juga berhasil dikukuhkan sebagai Doktor.
Ibu Dr. Avellyn Shintya Sari, ST, MT, adalah dosen Program Studi (Prodi) Teknik Pertambangan ITATS, yang dikukuhkan sebagai Doktor setelah berhasil mempertahankan Disertasinya di hadapan tim penguji. Disertasi Ibu Ave, demikian sahabat-sahabatnya menyapa, berjudul Pemodelan Sistem Hidrogeologi Karst Ponjong Berdasarkan Analisis Spasial Hidroisotop dan Isotop Radon. Penelitian Disertasi dilakukan Bu Ave di KapanewonPonjong, Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Riset Ibu Doktor Avellyn ini ditujukan untuk mengidentifikasi karakteristik sistem hidrogeologi kawasan karst. Dari penelitian yang dilaksanakan, beliau berhasil memberikan pemahaman mendalam tentang dinamika airtanah, khususnya di daerah karst. Sebuah temuan yang dapat menjadi acuan dalam pengelolaan sumberdaya air berkelanjutan, mitigasi kekeringan, dan perencanaan konservasi air. Penyelesaian Disertasi Ibu tiga anak, yang juga merupakan sosok pengusaha ini, berada dalam arahan Promotor Prof. Dr. Ir. Sari Bahagiarti K., MSc, dan Co-Promotor Dr. Ir. Suharsono, MT, serta Dr. Ir. C. Prasetyadi, MSc.
Seperti halnya gelar S1 dan S2, gelar Doktor juga diperoleh Ibu Ave dari UPN Yogyakarta. “Minimal dua hari dalam seminggu, saya berada di Surabaya untuk menunaikan tugas sebagai dosen. Hari-hari lainnya saya menetap di Yogyakarta untuk menyelesaikan kuliah S3”, demikian Bu Ave menceritakan perjuangannya dalam menempuh studi doktoral. Selama lebih dari empat tahun terakhir, beliau harus riwa riwi perjalanan Surabaya Yogyakarta. Di tengah kesibukannya, pada beberapa kesempatan Bu Ave ternyata masih sempat membawa mahasiswanya study excursion di luar kota. Sebuah komitmen untuk tetap mampu menjadi jalan sukses bagi para mahasiswa, di samping mengupayakan dapat meraih impian menyandang gelar Dr. Studi S3 berhasil diselesaikan Bu Ave, diantaranya berkat dukungan dana hibah penelitian dari UPN Yoyakarta.
Tidak kalah membanggakan, Dr. Nazario Gome, ST, MT, juga baru saja dikukuhkan sebagai Doktor di UPN Yogyakarta. Alumnus ITATS yang saat ini berkarir sebagai dosen di Dili Institute of Techonology (DIT), mengajukan Disertasi berjudul Kontrol Struktur Geologi Terhadap Mineralisasi Di Pulau Atauro, Timor Leste. Disertasi diselesaikannya dalam bimbingan Promotor Dr. Ir. Sutarto, MT, Dr. Ir. Joko Soesilo, MT, dan Dr. Ir. Siti Umiyatun Choiriah, MT. Disertasi alumnus yang lulus dari ITATS pada tahun 2012 ini, berhasil menjelaskan bagaimana struktur geologi utama, seperti Sesar Atauro Wetar Fault, berinteraksi dengan aktivitas magmatik secara signifikan, sehingga mempengaruhi distribusi dan konsentrasi mineralisasi logam.
Sekarang ini, Bapak Nazario tengah diamanahi tugas sebagai Dekan Fakultas of Petroleum Studies DIT. “Riset Disertasi saya sungguh sangat menantang. Untuk mendapatkan data, saya harus melakukan ekspedisi ke Pulau Atauro, sebuah pulau terpencil. Namun, saya sangat bahagia, karena dengan mengacu pada hasil riset, saya telah berhasil menerbitkan sebuah buku berjudul Menyikap Rahasia Bumi, Jejak Alterasi dan Mineralisasi di Timor Leste”, dengan penuh semangat, alumnus kebanggaan ITATS ini menceritakan perjalanan studi doktoralnya. Beberapa beasiswa diperoleh Bapak Nazario dalam penyelesaian studi S3, yaitu beasiswa dari (a) Dili Institute of Technology (DIT), (b) Fundo Desenvolvimento Capital Umano (FDCH), (c) Conceilo Veteranus Kabupaten Liquisa dan Kementerian Veteran Timor Leste, serta (d) Hibah Penelitian dari Presidenti Republika de Timor Leste Bapak Dr. Jose Ramos Horta.
Selamat dan sukses untuk Ibu Dr. Avellyn Shintya Sari, ST, MT dan Bapak Dr. Nazario Gome, ST, MT. Semoga prestasi Ibu dan Bapak mampu menginspirasi rekan-rekan alumni SMA/SMK/MA untuk juga memiliki cita-cita besar. Sebagai awalan menggapai cita-cita, silahkan rekan-rekan segera mendaftarkan diri sebagai mahasiswa baru di Program Studi Teknik Pertambangan. Sampai saat ini, pendaftaran masih dibuka dan disediakan kesempatan penyelesaian DPP (Dana Pengembangan Pendidikan) selama dua tahun. Jadi, buruan saja dimanfaatkan kesempatan emas ini. Selamat bergabung kuliah di Teknik Pertambangan ITATS. Percayalah, sukses sedang menanti kalian semua, karena industri pertambangan pada saat ini sedang menuju puncak kejayaan (Red. ULF).