Sejak Mei 2021 lalu, mahasiswa telah melakukan survei untuk mendapatkan data tentang objek-objek yang akan dijadikan usulan stopsite geowisata. Survei dilakukan di sekitar kawasan Dusun Banyuasin, Desa Kromong, Kecamatan Ngusikan, Kabupaten Jombang, Jawa Timur. Kegiatan yang dilakukan sejumlah mahasiswa ini merupakan rangkaian kegiatan pengabdian kepada masyarakat dalam format KKN (Kuliah Kerja Nyata). Selain melakukan identifikasi potensi Geowisata, KKN juga melaksanakan kegiatan sosialisasi mitigasi bencana.
Ibu Dr. Yulfiah, ST, MSi, selaku Dekan Fakultas Teknologi Mineral dan Kelautan, berucap: ”mahasiswa sangat antusias untuk bisa memberikan sumbangsih bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat. Itu sebabnya, para mahasiswa secara sukarela melakukan analisis demi pengungkapan lokasi-lokasi potensial untuk dapat dijadikan objek Geowisata. Setiap hari Sabtu dan Minggu, para mahasiswa menyusur seluruh kawasan desa, keluar masuk hutan, menyeberangi sungai, dan berdialog dengan sejumlah tokoh masyarakat demi mendapatkan data memadai. Sejumlah peta hasil identifikasi pun telah mereka buat dan disosialisasikan secara luas kepada masyarakat”.
“Saya sangat mengapresiasi inisiatif mahasiswa dalam kegiatan pengabdian masyarakat kali ini”, Bu Yulfiah menambahkan. Beliau menceritakan bahwa, beragam kegiatan telah dilakukan mahasiswa selain melaksanakan survei potensi geowisata. Diantaranya adalah (a) membantu renovasi kandang literasi (perpustakaan yang dikembangkan masyarakat), (b) bakti sosial bersama tim Polsek, (c) pembelajaran mitigasi bencana untuk anak-anak TK dan SD, (d) pembelajaran ragam batuan bagi Pramuka Bhayangkara, serta (e) sosialisasi dan diskusi pengembangan Geowisata dengan masyarakat, khususnya dengan perwakilan pemuda karang taruna, ibu guru, ketua RT dan RW, kepala Dusun dan Desa, pimpinan Kecamatan, serta perwakilan Polres.
Peta Geowisata dalam format banner telah dipasang pada beberapa lokasi strategis di kawasan Dusun Banyuasin. Hal ini dilakukan sebagai upaya promosi keberadaan lokasi geowisata. Lokasi-lokasi yang diusulkan tentu saja memiliki keunikan fenomena alam yang menarik. Demikian disampaikan Bapak Sapto Heru Yuwanto, ST, MT selaku Koordinator KKN.
Semua kegiatan dilakukan dengan penerapan protokol kesehatan secara disiplin. Pembagian masker pun dilakukan di sela-sela kegiatan. Termasuk mewajibkan semua tim yang terlibat dalam kegiatan KKN untuk melakukan swab antigen. Akhirnya, semoga makin banyak inspirasi yang dapat ditebar para mahasiswa. Kepada rekan-rekan siswa siswi atau lulusan SMA/SMK/MA, silahkan bergabung kuliah di ITATS, agar kalian pun mampu mengekspresikan kepedulian kepada masyarakat melalui kegiatan kreatif, seperti halnya yang dilakukan sekelompok mahasiswa ini (Red, ULF).