ITATS Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

Berita Terkait

Mahasiswa Teknik Pertambangan ITATS Raih Best Presenter dan Top Five
Kuliah Tamu Prodi Teknik Pertambangan ITATS : Prospek Masa Depan Pertambangan Nasional di Era Transisi energi
Lima Mahasiswa Teknik Sipil ITATS Berangkat Ke Taiwan untuk Menyelesaikan Program Double Degree dan Magang Industri
Mahasiswa Sistem Informasi ITATS Raih Juara 1 dalam Perlombaan Software Development di PEKAN IT 2024
Mahasiswa Teknik Sipil ITATS Kembali Raih Juara di Tingkat Internasional

ITATS Peduli Konservasi Air

BIOVORI

Biopori di Lingkungan Kampus

ITATS, 21 Pebruari 2013

Pada Kamis, 21 Pebruari 2013, pukul 10.00 – 11.00 akan dilaksanakan peresmian sekaligus serah terima 60 titik biopori dari Tim Penggiat “ITATS Peduli Konservasi Air” kepada Pimpinan ITATS. Acara yang diselenggarakan di kampus ITATS, Jl. Arief Rachman Hakim 100 ini, akan menandai pembuatan biopori secara serentak di penjuru ITATS. Kegiatan peresmian diharapkan dapat dihadiri Ibu Walikota Surabaya dan Kepala BLH Surabaya. Kehadiran kedua pejabat pemerintah ini, semoga mampu memotivasi civitas akademika ITATS untuk lebih fokus dan power full dalam berkegiatan pelestarian lingkungan.

Civitas akademika ITATS berupaya memberikan perannya dalam mengkonservasi air, dalam bentuk kepedulian untuk menyimpan air hujan dalam tanah. Sebagai lembaga pendidikan yang bertugas mempersiapkan generasi penerus yang lebih baik, maka kepedulian ITATS dalam konservasi air ini pun diwujudkan dalam kegiatan bersama mahasiswa. Sebagai awalan, mahasiswa telah dimotivasi untuk berinisiatif membuat biopori.

Disadari bahwa Tuhan telah menganugerahkan limpahan air hujan yang cukup besar bagi bangsa ini. Alam Indonesia pun menjadi hijau sepanjang tahun karena keberkahan air hujan. Singkat cerita, air hujan merupakan sumber air tawar terbesar di bumi ini. Air tawar yang akan menjamin keberlanjutan hidup makhluk di bumi ini. Kalaupun kemudian keberadaan hujan dipandang sebagai ancaman, karena perannya sebagai penyebab banjir, maka tantangannya adalah bagaimana kemampuan kita dalam mengelola sumberdaya air.

Sebagai sumber air tawar terbesar, harusnya air hujan tidak dibiarkan memasuki saluran drainase kota, untuk kemudian dibuang ke laut. Sungguh kita zalim pada anugerah Tuhan, karena kita menyia-nyiakan karunia air hujan. Kita memilih mengolah air sungai yang tercemar untuk kebutuhan air minum, padahal kita punya cadangan air tawar sangat besar, dalam wujudnya sebagai air hujan.

Lahan kampus ITATS yang luas, dengan jumlah ruang terbuka cukup besar, tentu sangat potensial mendukung program konservasi air. Pada awalnya air hujan mengalir dalam saluran untuk kemudian menyatu dengan air dalam saluran drainase kota. Kini diupayakan air hujan sebanyak mungkin dapat meresap ke dalam tanah, khususnya melalui biopori yang dibuat.

Semoga partisipasi kecil civitas akademika ITATS untuk mencintai alamnya, akan tercatat sebagai bentuk rasa syukur atas karunia Tuhan berupa air hujan. Belum banyak yang dapat dikontribusikan pada alam, tapi harapan besar bahwa program biopori yang telah dan akan dibuat, mampu menjadi pemicu untuk berbagai kegiatan penyelamatan lingkungan secara lebih luas.

 

Contact person: Yulfiah 0818 264 339; Bambang 0812 309 8651