ITATS Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

Berita Terkait

Mahasiswa Teknik Pertambangan ITATS Raih Best Presenter dan Top Five
Kuliah Tamu Prodi Teknik Pertambangan ITATS : Prospek Masa Depan Pertambangan Nasional di Era Transisi energi
Lima Mahasiswa Teknik Sipil ITATS Berangkat Ke Taiwan untuk Menyelesaikan Program Double Degree dan Magang Industri
Mahasiswa Sistem Informasi ITATS Raih Juara 1 dalam Perlombaan Software Development di PEKAN IT 2024
Mahasiswa Teknik Sipil ITATS Kembali Raih Juara di Tingkat Internasional

Kita Bisa

Oleh: Yulfiah, September 2015

Kabar bahagia ini sedikit terlambat datang, karena memang di laur kebiasaan. Kami tahu beberapa orang alumni Program Pascasarjana sedang menyelesaikan studi doktoralnya di berbagai perguruan tinggi, di ITS, Univ. Brawijaya Malang, serta sebuah kampus di Jakarta, dan kesemuanya menyelesaikan studi dengan beasiswa. Namun, kabar yang diterima sekian hari lalu, sungguh sebuah kejutan manis, sekaligus membanggakan. Ya … alumni Magister Teknik Industri, Program Pascasarjana ITATS, telah menyelesaikan studi doktoralnya hanya dalam kurun waktu dua tahun delapan bulan. Sebuah prestasi tidak biasa, di luar kebiasaan, sehingga menjadikannya sangat luar biasa.

Dr.-Herdiana-Dyah-Susanti,-ST,-MT
Dr. Herdiana Dyah Susanti, ST, MT

Ibu Dr. Herdiana Dyah Susanti, ST, MT, adalah profil alumnus ITATS tahun 2009 yang sangat inspiratif. Namun, kesuksesan besar yang diraih, adakalanya menjadikan diri kita bertanya “bisakah kita berprestasi seperti Bu Didin?” panggilan akrab Ibu Dr. Herdiana di kelas saat menyelesaikan studinya pada Pendidikan Magister di ITATS. Ketika menyaksikan kesuksesan luar biasa, kita terkadang menjadi pribadi yang penuh kekurangan, dan sepertinya tidak mampu meraih kesuksesan yang sama bahkan lebih besar.

Sebenarnya kita bisa meraih potensi takdir kita masing-masing. Awali dengan kemauan menginjak pedal gas hingga penuh (gas pol), dan mesin dalam diri kita pun akan mengeluarkan semua potensinya dengan maksimal, sehingga kita pun berdecak kagum ketika menyadarinya. Beberapa dari diri kita mempermasalahkan tentang “bisa atau tidak bisa”. Yang terpenting sebenarnya adalah “mau atau tidak mau”. Saat kita mengatakan “saya mau”, maka selalu ada jalan yang membuat kita mampu mewujudkannya, karena Tuhan telah menyiapkan segala sesuatu yang diperlukan guna memenuhi takdir kita untuk sukses.