ITATS Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

Berita Terkait

Rektor ITATS Tanda Tangani MoU, Buka Kesempatan Emas Mahasiswa ITATS untuk Berkuliah di Taiwan
Mahasiswa Teknik Pertambangan ITATS Raih Best Presenter dan Top Five Presenter di Educative Fest
Kuliah Tamu Prodi Teknik Pertambangan ITATS : Prospek Masa Depan Pertambangan Nasional di Era Transisi energi
Lima Mahasiswa Teknik Sipil ITATS Berangkat Ke Taiwan untuk Menyelesaikan Program Double Degree dan Magang Industri
Mahasiswa Sistem Informasi ITATS Raih Juara 1 dalam Perlombaan Software Development di PEKAN IT 2024

Mahasiswa Jurusan Teknik Lingkungan Pintar dan Serba Bisa

Sebagai salah satu Jurusan di bawah naungan Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP), Jurusan Teknik Lingkungan (TL) senantiasa menyajikan hal-hal baru bagi perkembangan ilmu. Temuan-temuan cemerlang banyak dihasilkan dari kegiatan penelitian yang dilakukan baik oleh Mahasiswa maupun Dosen. Salah satu yang menonjol adalah penelitian berjudul Pengaruh Paddle Mixing dan Tanpa Paddle Mixing pada Sequencing Batch Reactor (SBR) pada Pengolah Limbah Industri PT. Aerofood Indonesia (Unit Surabaya). Penelitian ini dilakukan oleh Sumarni, atau biasa disapa Marni, mahasiswa berprestasi akademik sangat baik Jurusan Teknik Lingkungan.

“PT. Aerofood Indonesia merupakan salah satu industri airline catering dengan limbah yang harus diolah agar aman jika dibuang ke sungai”, Marni menjelaskan argumentasinya terkait tema penelitian Skripsi yang dipilih. Penelitian ditujukan untuk mengolah limbah cair industri airline catering tersebut dengan metode SBR. “Metode Sequencing Batch Reactor (SBR) merupakan metode pengolahan limbah dengan memanfaatkan mikroorganisme guna mengurangi kandungan beban pencemar dalam air limbah”, dengan antusian Marni menambahkan. “Pada metode SBR terdapat lima fase atau tahapan pengolahan yang harus dilakukan secara berurutan, Mulai dari fase pengisian limbah atau fill, fase reaksi, fase pengendapan, fase pembuangan, dan fase istirahat. Pada penelitian ini, saya menyiapkan dua unit reaktor terbuat dari kaca. Reaktor pertama menggunakan aerasi, yaitu bubble aerator, dan pada reaktor kedua diaplikasikan paduan aerasi/bubble aerator serta paddle mixing mekanik berbahan stainless berbentuk paddle. Pengaduk tersebut akan berputar di dalam reaktor Sequencing Batch Reactor (SBR) yang berisi limbah dan lumpur aktif” Lagi-lagi dengan senyum bangga akan karya yang dihasilkannya, Marni menguraikan detail penelitian yang berhasil diselesaikannya.

Sumarni, mahasiswa pintar dan serba bisa Jurusan Teknik Lingkungan

Sebagai mahasiswa serba bisa, Marni yang pintar dan juga piawai bernyanyi melanjutkan uraiannya. “Penelitian SBR yang saya lakukan berlangsung selama lima hari, pada hari ke-1, ke-2 dan ke-5 reaktor beroperasi dan menjalani lima fase SBR. Sedangkan pada hari ke-3 dan ke-4 reaktor SBR dikondisikan pada fase istirahat atau tidak beroperasi. Hal ini Ditujukan untuk mengetahui tingkat perkembangbiakan mikroorganisme pada saat reaktor tidak beroperasi. Hasil penelitian menunjukkan, reaktor kedua yang mengaplikasikan paduan aerasi/bubble aerator dan paddle mixing mekanik, lebih efisien dalam mereduksi parameter BOD, COD, TSS, pH, dan suhu. Hal ini dikarenakan, paddle mixing mekanik pada saat fase reaksi membantu percampuran sempurna dibandingkan dengan reaktor pertama yang hanya menggunakan bubble aerator saja” Dari paparan yang disampaikan, nampak Marni sangat menguasai materi penelitian.

Sumarni adalah salah satu contoh profil mahasiswa Jurusan Teknik Lingkungan. Kepedulian yang tinggi terhadap lingkungan ditanamkan sejak awal kepada para mahasiswa, sehingga karyanya pun berorientasi pada upaya-upaya meningkatkan kualitas lingkungan. Mahasiswa juga dirangsang dan difasilitasi agar tidak saja pintar secara akademik, tetapi juga berkesempatan mengembangkan hobi dan talentanya di bidang seni, olah raga, dan sebagainya. Lulusan SMK dan SMA dapat segera bergabung melanjutkan studinya di Jurusan Teknik Lingkungan. Dengan menjadi mahasiswa Teknik Lingkungan, maka akan diraih kesuksesan seperti halnya Sumarni yang telah menjadi mahasiswa pintar dan serba bisa (Red. Marni).