Faizal Abdillah Baharudin, seorang mahasiswa Teknik Lingkungan angkatan 2020 di Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya (ITATS), tergerak hatinya setelah melihat akun X @nasidaruratJogj yang menyediakan nasi gratis bagi mereka yang membutuhkan. Terinspirasi dari gerakan tersebut, Faizal memutuskan untuk memulai program serupa di kampusnya. Dengan semangat membantu sesama, Faizal menginisiasi program “Nasi Darurat Surabaya” yang bertujuan untuk memberikan nasi gratis bagi mahasiswa dan pekerja yang benar-benar tidak memiliki uang untuk membeli makan.
Program “Nasi Darurat” bermula dari keprihatinan Faizal terhadap kondisi rekan-rekan mahasiswa dan pekerja yang sering kali harus menghadapi situasi sulit, terutama dalam memenuhi kebutuhan dasar seperti makanan. Faizal memahami bahwa situasi ekonomi yang tidak menentu bisa membuat banyak orang kesulitan untuk mendapatkan makanan yang layak.
Dengan modal dana pribadi, Faizal mulai menyiapkan nasi bungkus yang kemudian dibagikan kepada mereka yang membutuhkan. Awalnya, Faizal melakukan semua ini sendirian, dari membelikan hingga mendistribusikan nasi bungkus di beberapa titik di sekitar kampus di Surabaya.
Tindakan mulia Faizal segera menarik perhatian teman-teman di Sosial Media X. Beberapa pengguna lain mulai menunjukkan minat untuk bergabung dan membantu Faizal. Mereka merasa terinspirasi oleh inisiatif Faizal dan ingin turut berkontribusi. Dengan semakin banyaknya relawan yang bergabung, program “Nasi Darurat Surabaya” mulai berkembang.
Selain itu, program ini juga mulai mendapatkan perhatian dari donatur. Khususnya bantuan dari masyarakat sekitar. Sistemnya seperti gerakan saling bantu antar masyarakat. Dukungan ini sangat membantu dalam memperluas jangkauan dan kapasitas program.
Per harinya Faizal dan teman-temannya bisa mengantar hingga 10-15 nasi bungkus di berbagai titik yang tersebar di Kota Surabaya. Program Nasi Darurat Surabaya ini bisa diakses melalui akun Instagram dan Akun X @nasidaruratsby setiap hari oleh masyarakat dengan jam operasional pemesanan terakhir di jam 16.00 WIB, kemudian pengantaran nasi ke lokasi tujuan dimulai pada pukul 17.00-21.00 WIB.
Program ini membantu meringankan beban ekonomi mahasiswa dan pekerja yang mengalami kesulitan. Mereka yang sebelumnya harus berpuasa karena tidak memiliki uang untuk membeli makanan kini dapat makan dengan layak tanpa perlu khawatir.
Dengan semangat yang sama, diharapkan program ini dapat terus berlanjut dan menginspirasi lebih banyak pihak untuk berbuat kebaikan. Inisiatif seperti “Nasi Darurat” menunjukkan bahwa dengan niat baik dan usaha keras, kita dapat membuat perbedaan nyata dalam kehidupan orang lain.