Pemkot Surabaya berusaha mengurangi jumlah pemukiman kumuh. Tahun ini saja, sejumlah 722 rumah akan direnovasi. Meski demikian, daftar antrean rumah tidak layak huni “menanti” direnovasi masih panjang.
Kepala Seksi Rehabilitasi Sossial Daerah Kumuh (RSDK) dan Penyandang Cacat Dinas Sosial (Dinsos) Surabaya Sunarko mengatakan berbagai upaya dilakukan untk mengurangi pemukiman kumuh. Saah satunya melalui program RSDK. Tahun ini pemkot mentargetkan 775 rumah untuk direnovasi. “Saat ini memasuki termin ketiga” ujar Sunarko saat dijumpai dalam acara penyerahan bedah rumah untuk Asian, Warga RT 6, RW 7, Kelurahan Wonokusumo, Kecamatan Semampir, kemarin (28/9)
Dari jumlah tersebut 622 rumah direnovas melalui program RSDK. Sisanya 1-3 rumah melalui perubahan anggaran keuangan (PAK). Semuanya tersebar di 72 kelurahan di Surabaya. “Terhitung Oktober ini sudah 500 rumah yang terlaksana,” terangnya.
Dia mengharapkan pembenahan daerah kumuh dapat bekerasama dengan berbagai pihak. Misalnya, prgram bedah rumah oleh Fakultas Teknik Sipil Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya (FTS ITATS)
Ketua program bedah rumah FTS ITATS Ir Abdul Haris mengatakan, kegiatan tersebut rutin dilaksanakan setiap tahun. Pelaksana lapangan adalah para mahasiswa FTS ITATS yang dibantu dua warga setempat. Anggaran beda rumah mencapai Rp 20 Juta (aya/c6/nda)
Sumber : Jawa Pos Edisi 29 September 2015