
Program Studi Teknik Lingkungan Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya (ITATS) kembali menunjukkan komitmennya dalam kegiatan pengabdian masyarakat dan edukasi lingkungan. Pada hari rabu (26 November 2025), tim dosen dan mahasiswa Teknik Lingkungan ITATS melaksanakan kegiatan bertajuk “Pengenalan Kampus ITATS dan Edukasi Pengelolaan Sampah Sekolah serta Pelatihan Pembuatan Lilin dari Minyak Bekas Kantin” di SMK 1 Krian. Kegiatan ini diikuti oleh siswa kelas XII dari berbagai jurusan dan mendapat respon yang sangat antusias.
Kegiatan edukasi ini dipimpin oleh ibu Dr. Arlini Dyah Radityaningrum, S.T., M.Eng.Sc. serta ibu Rodu Dhuha Afrianisa, S.T., M.T., didampingi oleh delapan mahasiswa Teknik Lingkungan ITATS yang turut serta dalam memfasilitasi praktik dan interaksi lapangan. Melalui kegiatan ini, ITATS tidak hanya memperkenalkan dunia perkuliahan dan prospek keilmuan Teknik Lingkungan, tetapi juga memberikan pembelajaran langsung mengenai pengelolaan sampah dan pemanfaatan limbah rumah tangga yang aplikatif bagi siswa.
Sesi pertama diawali dengan pemaparan mengenai profil ITATS, keunggulan program studi, suasana perkuliahan, serta berbagai fasilitas yang mendukung proses akademik. Tim pemateri menjelaskan bahwa Teknik Lingkungan merupakan bidang yang sangat strategis pada era modern, khususnya terkait pengendalian pencemaran, pengelolaan sampah, konservasi air, mitigasi perubahan iklim, serta penerapan teknologi ramah lingkungan.
Siswa diajak untuk memahami bahwa persoalan lingkungan bukan lagi sekadar isu global, tetapi telah menjadi kebutuhan dunia industri, pemerintah, dan masyarakat. Dengan demikian, lulusan Teknik Lingkungan memiliki prospek karier luas pada sektor industri, konsultan lingkungan, laboratorium, lembaga pemerintah, hingga kewirausahaan berbasis green innovation.

Pengenalan kampus tidak hanya berfokus pada aspek akademik, tetapi juga menggambarkan budaya kampus, peluang beasiswa, kehidupan organisasi mahasiswa, serta keunggulan ITATS dalam pengembangan teknologi terapan.
Memasuki sesi inti acara, Dr. Arlini Dyah Radityaningrum, S.T., M.Eng.Sc. menyampaikan materi mengenai konsep dasar pengelolaan sampah dari hulu ke hilir. Beliau memaparkan pentingnya pemilahan sampah organik, anorganik, limbah B3, dan residu di lingkungan sekolah sebagai langkah awal pembiasaan budaya peduli lingkungan.
Para siswa tampak aktif berdiskusi mengenai permasalahan sampah kantin, kelas, dan area kerja praktik. Tim ITATS memberikan contoh kasus nyata serta solusi yang dapat langsung diterapkan, misalnya penyediaan tempat sampah terpilah, pengurangan penggunaan plastik sekali pakai, dan pemanfaatan sampah organik untuk kompos sederhana.
Sesi berikutnya dipandu oleh Rodu Dhuha Afrianisa, S.T., M.T. yang menjelaskan proses pemanfaatan minyak jelantah sebagai bahan baku produk bernilai guna, salah satunya lilin aromaterapi. Pelatihan ini menjadi kegiatan favorit peserta karena memberikan pengalaman langsung mengenai cara mengolah limbah menjadi produk kreatif.
Melalui aktivitas ini, siswa tidak hanya memahami cara daur ulang minyak bekas, tetapi juga melihat peluang ekonomis dari produk turunan tersebut. Komponen pelatihan dirancang agar mudah dipraktikkan ulang sehingga dapat diterapkan sebagai proyek kewirausahaan sekolah berbasis lingkungan.
Siswa SMK 1 Krian menunjukkan respon positif selama kegiatan berlangsung. Banyak peserta yang bertanya mengenai prospek kerja di bidang lingkungan, cara memulai gerakan pengurangan sampah di sekolah, hingga potensi pengembangan produk daur ulang yang memiliki nilai jual.

Pihak sekolah menyampaikan apresiasi kepada ITATS atas penyelenggaraan kegiatan yang dinilai sangat bermanfaat, aplikatif, dan relevan dengan kondisi lingkungan sekolah. Melalui kegiatan ini, siswa mendapatkan wawasan baru mengenai pentingnya pengelolaan sampah serta peluang karier di bidang lingkungan hidup.
Kegiatan pengenalan kampus dan edukasi lingkungan di SMK 1 Krian mencerminkan komitmen Prodi Teknik Lingkungan ITATS dalam mendorong literasi lingkungan bagi generasi muda. Melalui kolaborasi antara dosen, mahasiswa, dan sekolah mitra, kegiatan ini menjadi sarana untuk mengedukasi, menginspirasi, dan menumbuhkan kepedulian lingkungan sejak dini.
ITATS berencana melanjutkan program serupa di sekolah-sekolah lain sebagai bagian dari pengabdian masyarakat berkelanjutan, sekaligus memperkuat perannya dalam mencetak sumber daya manusia yang kompeten dan berorientasi pada pembangunan berwawasan lingkungan.