Berita

Proses Perkuliahan Arsitektur Tidak Harus Dilakukan di Kelas atau Studio, Sebuah Catatan Hasil Perjalanan Studi Ekskursi di Bali

Kegiatan desain tidak melulu berurusan dengan tataran imajinatif. Oleh karena itu, dalam proses desain terkadang dibutuhkan acuan berwujud fisik yang dapat dilihat, bahkan disentuh atau didengar. Rasa yang diperoleh melalui komunikasi dengan karya berwujud, tentu saja dapat memperkaya ide dalam proses kreatif desain. Lima puluh delapan mahasiswa Program Studi Arsitektur ITATS, dengan disertai dua orang dosen pendamping, sengaja datang ke Bali untuk mendapatkan pengalaman mengenal dan menggali pengetahuan terkait wujud fisik karya Arsitektur Bali.

Tajuk dari perjalanan Studi Ekskursi (SE) yang dilakukan para mahasiswa beserta dosen adalah Pembelajaran Arsitektur Vernakular Bali dan Terapannya. SE dilakukan di (a) Jurusan Arsitektur Universitas Udayana, (b) Desa Penglipuran, dan (c) Pura Ulun Danu. Ibu Ir. Siti Azizah, MT, selaku salah satu dosen pendamping kegiatan SE, menceritakan beberapa hal terkait perjalanan SE yang dilakukan selama tiga hari tersebut.

Melalui aktivitas SE, para mahasiswa diajak mengenal konsep Arsitektur Bali Kuno yang adiluhung. Mahasiswa belajar tentang terapan konsep Catur Lokapala, Dewata Nawa Sanga, dan Hulu-Teben. Bu Azizah, dosen yang sangat dekat dengan mahasiswanya ini menambahkan, selain belajar tentang konsep-konsep Arsitektur Bali Kuno, mahasiswa juga belajar tentang Arsitektur Bali Modern.

Mahasiswa arsitektur ITATS mengunjungi universitas udayana

Pembelajaran mata kuliah sepatutnya tidak hanya dilakukan di kelas atau di dalam studio. Pada beberapa kesempatan mahasiswa perlu melihat wujud karya arsitektur secara langsung. Pada kegiatan Studi Ekskursi (SE) di Bali, mahasiswa mendapatkan tambahan pengetahuan tentang aspek tatanan, material, bentuk atap, beragam ornamen, interior, bahkan utilitas dari suatu bangunan. Materi-materi ini,
secara khusus didapatkan saat rombongan SE mengunjungi Desa penglipuran dan Pura Ulun Danu. Materi pembelajaran yang tentu saja terkait dengan mata kuliah Sejarah Perkembangan Arsitektur dan mata kuliah Lansekap.

Kiranya perjalanan Studi Ekskursi (SE) mahasiswa Program Studi Arsitektur ITATS kali ini membawa kesan mendalam. Wawasan mahasiswa tentang Arsitektur Bali menjadi sangat kaya, jika dibandingkan dengan hasil pembelajaran yang dilakukan di kelas atau di dalam studio.

Rekan-rekan alumni SMA/SMK/MA yang punya ketertarikan besar terhadap proses desain bangunan, silahkan saja mendaftar sebagai mahasiswa baru di Program Studi Arsitektur ITATS. Pendaftaran tahun akademik 2023-2024 masih dibuka. Manfaatkan kesempatan ini, agar talenta rekan- rekan dapat diasah sehingga nantinya akan mampu berkarya sebagai arsitek profesional. Selamat datang di kampus ITATS, selamat belajar ilmu arsitektur, dan raih kesuksesan masa depan secara gemilang. (red. ULF)

Related Articles

× Butuh Bantuan? Klik Disini