ITATS Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

Berita Terkait

Mahasiswa Teknik Pertambangan ITATS Raih Best Presenter dan Top Five
Kuliah Tamu Prodi Teknik Pertambangan ITATS : Prospek Masa Depan Pertambangan Nasional di Era Transisi energi
Lima Mahasiswa Teknik Sipil ITATS Berangkat Ke Taiwan untuk Menyelesaikan Program Double Degree dan Magang Industri
Mahasiswa Sistem Informasi ITATS Raih Juara 1 dalam Perlombaan Software Development di PEKAN IT 2024
Mahasiswa Teknik Sipil ITATS Kembali Raih Juara di Tingkat Internasional

Saat Alumni ITATS di Taiwan Menyapa

Halo rekan-rekan di kampus ITATS. Perkenalkan, saya Dewi Kusumaningrum dan Lili Lorensia Mallu. Kami alumnus Teknik Sipil angkatan 2013. Saat ini, kami sedang melanjutkan studi S2 di Environmental Engineering, Chung Yuan Christian University (CYCU), Taiwan. Saya bersyukur telah mendapatkan kesempatan beasiswa S2 melalui jalur kerjasama antara ITATS dengan CYCU.

Dewi saat menjadi ATS – ITATS 2014 (alumni training support) ESQ 165 (deretan belakang, tiga dari kiri)

Dewi sekarang sedang menekuni bidang penelitian recovery of solid waste. Pemimbing saya bernama Profesor Sheng-Jie You. Sementara Lili lebih tertarik menekuni bidang penelitian optimisasi energi  di wastewater treatment.

Lili saat mengikuti kejuaraan mahasiswa Teknik Sipil semasa kuliah di ITATS

Di Taiwan, kami merasakan banyak kebiasaan berbeda. Paling sederhana, kita belajar tentang kebiasaan warga Taiwan dalam membuang sampah. Tidak seperti di Surabaya, sepanjang jalan di Taiwan tidak tersedia tempat sampah. Jadi, bila teman-teman berkunjung kemari, harus menyiapkan kantong sampah untuk menyimpan sampah sementara. Sebelum dibuang ke tempat sampah tentunya. Sedangkan sampah rumah tangga, harus dibuang secara mandiri ke truk sampah yang setiap hari melewati kompleks perumahan. Truk ini berjalan sangat pelan dan memutar musik klasik untuk memanggil warga.

Dewi dan Lili saat diwisuda

Di kampus, sampah dipilah menjadi enam jenis, dalam enam wadah berbeda. Warna ungu untuk sampah general non-daur ulang, warna oranye untuk sampah kertas bekas makan siang (nasi kotak), warna merah untuk sampah plastik, warna biru untuk sampah berbahan kaca, warna hijau untuk sampah kertas, dan warna kuning untuk sampah berbahan logam. Bahkan, informasi yang tersedia di tempat sampah, disediakan dalam bahasa Indonesia.

Dewi dan Lili saat memulai studi S2 di CYCU, Taiwan

Untuk mendukung fasilitas transportasi ramah lingkungan, disediain persewaan sepeda bernama U-bike. Pengguna U-bike dapat menggunakan sepeda dengan berbekal kartu khusus bernama Easy Card. Kartu ini berisi e-money yang juga dapat digunakan untuk membayar tarif moda transportasi lain. Selain itu, ada stasiun penggantian baterai untuk sepeda motor listrik bernama Gogoro.

Dewi dan Lili (berdiri paling kiri & paling kanan) bersama rekan-rekan di Taiwan

Kualitas air juga menjadi perhatian. Setiap bulan, professor menugaskan kami untuk menguji sampel air di sungai Nanzhuang dan reservoir Yongheshan di kota Miaoli. Profesor juga mengajak kami menghadiri konferensi international yang diadakan di Taipei. Konferensi ini adalah agenda tahunan yang dihadiri pembicara dari berbagai negara. Misalkan, Eugene Ban dari Amerika, Koji Ikeuchi dari Jepang, Chien-Shin Lai dari Taiwan, Ingwer de Boer dari Belanda, Carreon-Freyre Dora dari Mexico, dan Mohammad Zainal Fattah dari Indonesia. Topik yang dibahas sangat beragam, dari mulai konservasi air, pemanfaatan energi air, sampai penganggulangan bencana yang disebabkan oleh air. Pokoknya seru deh kuliah S2 kami.

Dewi dan Lili bersama rekan-rekan di Taiwan

Saat ini, kami baru selesai ujian akhir semester (UAS). Kalian di ITATS juga kan ? Kami bertekat, harus mampu mencapai prestasi sebaik mungkin. Karena kami berharap, prestasi kami nantinya akan berdampak sistemik. Salah satunya adalah membawa nama harum almamater ITATS. Sehingga pada saatnya, teman-teman atau adik-adik kelas yang saat ini masih menyelesaikan studi di ITATS dan bercita-cita melanjutkan studi S2 dan S3, akan lebih mudah diterima dan mendapatkan beasiswa dari CYCU Taiwan.

Demikian kabar dari kami berdua dari rantau. Pesan kami untuk adik-adik mahasiswa ITATS, berlajarlah sebaik mungkin, raih indeks prestasi yang tinggi, dan segera lulus. Kita beruntung bisa studi di ITATS, karena semua sivitasnya peduli terhadap masa depan kita. Jangan sia-siakan kesempatan di masa muda, manfaatkan peluang untuk mendapatkan ilmu sebanyak-banyaknya. Selalu berprestasi dan fokus pada kesuksesan diri. No excuse, don’t complain, no blame. Sampai jumpa ! (red. Dewi)