Belajar Audit Sampah Plastik berdasarkan Jenis Plastik dalam Kegiatan Enviro Day 4 Jurusan Teknik Lingkungan ITATS
Sabtu, 22 Februari 2020 Teknik Lingkungan mengadakan kegiatan Enviro Day-IV mengenai “Pengenalan Sampah Plasti, Mikroplastik, dan Audit Sampah Plastik”. Kegiatan ini dimulai dengan memperkenalkan jenis-jenis plastik dan mikroplastik pada peserta kemudian melakukan audit sampah plastik berdasarkan jenisnya.
Selama acara berlangsung peserta sangat antusias, sebanyak 50 peserta hadir untuk mengetahui jenis plastik dan cara mengelola sampah tersebut. Perserta berasal dari siswa/siswi SMA sederajat di Surabaya, dantaranya:
- SMA Kemala Bhayangkari 1,
- SMKN 5 Surabaya
- SMA Muhammadiyah 7 Surabaya
- Madrasah Aliyah Negeri Surabaya
American Society of Plastic Industry (1988) menerapkan system pengkodean resin untuk plastik yang dapat didaur ulang , dimana terdapat 7 kode plastik yang saat ini digunakan, yaitu:
- PETE : Polyethylene Terephtalate
- HDPE : High Density Polyethylene
- PVC : Polyvinyl Chloride
- LDPE : Low Density Polyethylene
- PP : Polypropylene
- PS : Polystyrene
- O : Other
Ciri dan Bahaya Plastik tiap Jenis:
- PETE
Polyethylene terephthalate biasanya digunakan pada botol plastik, baik berwarna maupun bening, jenis plastic in juga tempus cahaya. Botol air mineral, botol jus, dan botol minuman kemasan lainnya kebanyakan menggunakan jenis plastik ini. Titik leleh PETE adalah 85oC. Plastik PETE direkomendasikan hanya sekali pakai, bila dipakai berulangkali dan terkena suhu yang hangat hingga panas akan menyebabkan lapisan polimer pada plastik terlepas. Hal tersebut dapat menyebakan kanker.
2. HDPE
High density polyethylene memiliki ciri plstik yang lebih tebal dari PETE. Sifatnta kuat, keras, buram dan lebih tahan pada suhu tinggi. HDPE banyak digunakan pada tuutp botol plastik, botol sabun, botol peralatan rumah tangga lainnya dan juga perpipaan. Jenis plastik ini direkomendasikan sekali pakai karena senyawa antimoni trioksida akan terlepas seiring waktu.
3. PVC
Polyvinil Chloride memiliki titik leleh 70 oC -140 oC. jenis plastic ini biasa ditemukan pada plastic pembungkus (cling wrap), mainan anak dan pipa air. PVC memiliki kandingan DEHA (diethylhydroxylamine). Berdasarkan hasil uji pada hewan, DEHA dapat merusak fungsi peranakan dan menghasilkan janin yang cacat, selain mengakibatkan kanker hati. Bahaya lain dari senyawa ini adalah, jika membakar PVC akan menyebabkan polusi udara karena adanya kandungan kimia yang berbahaya.
4. LDPE
Low density polyethylene merupakan plastting yang biasaa digunakan untuk untuk kemasan makanan, botol botol yang lembek. Plastik ini kuat, agak tembus cahaya, fleksibel dan sangat resisten terhadap senyawa kimia dibawah 60 oC. plastic jenis ini dapat didaur ulang untuk barang-barang yang memerlukan afleksibilitas kuat dan reisitensi yang baik terhadap reaksi kimia.
5. PP
Polypropylene merupakan jenis plastic yang banyak digunakan sebagai wadah/tempat makanan, karena sifat resistensi yang kuat terhadap reaksi kimia serta amakn digunakan jika menyimpan makanan. Sifatnya kuat, ringan, daya tembus uap rendah, cukup mengkilap baik berwarna maupun tidak. Titik leleh PP cukup tinggi dibandingkan jenis plastic lain yaitu 165 oC.
6. PS
Polystyrene atau yang biasa digunakan adalah Styrofoam. Bahan ini meruakan polimer aromatic, yang dapat bereaksi dengan makanan. Penggunaannya masih banyak digunakan untuk wadah makanan, karena mudah dibentuk tidak tembus air, dan tidak lembek. Namun apabila bahan kima yang keluar dari Styrofoam bercampur dengan makanan akan menyebabkan karsiongenik (penyeab kanker) dan berbahaya untuk kesehatan otak. Styrofoam sulit untuk didaur ulang, jenis plastic ini sebaiknya sangat dihindari.
7. OTHER
Terdapat 4 jenis plastik lainnya di dalam jenis plastic nomor 7 ini, diantaranya, styreneacrylonitrile (SAN), acrylonitrilebutadienestyrene (ABS), polycarbonate (PC), dan Nylon.
- SAN terdapat pada mangkuk mixer, pembungkus termos, piring, alat makan, penyaring kopi, dan sikat gigi,
- ABS biasanya digunakan sebagai bahan mainan lego dan pipa.
- PC – Polycarbonate dapat ditemukan pada botol susu bayi, gelas anak balita (sippy cup), cobalah pilih dan gunakan botol susu bayi berbahan kaca, polyethylene, atau polypropylene.
Setelah mengetahui berbagai jenis plastic, peserta melakukan audit sampah plastik berdasarkan jenis. Langkah langkah audit diantaranya
- Mengumpulkan sampah plastik.
- Menyiapkan peralatan : alas untuk meletakkan sampah, sarung tangan, masker, kantong/wadah untuk hasil pemilahan, timbangan dan pencatatan hasil audit.
- Audit berdasarkan jenis plastik (pemilahan berdasarkan kode yang tertera pada plastik)
- Timbang masing masing sampah yang telah terpilah,
- Masukan informasi tentang sampah plastik yang ditemukan