Belajar Arsitektur di ITATS: Studio, Proyek, dan Kreativitas yang Tak Terbatas
Jika kamu termasuk orang yang sering memperhatikan bentuk bangunan, suka menggambar ruang, senang mencari inspirasi desain, atau penasaran bagaimana sebuah kota dibangun, besar kemungkinan kamu punya bakat di dunia arsitektur. Namun memilih jurusan arsitektur tidak cukup hanya karena suka menggambar saja. Kamu juga perlu lingkungan belajar yang tepat, kurikulum yang mendukung, serta komunitas yang bisa menumbuhkan kreativitasmu.
Program Studi Arsitektur ITATS hadir sebagai salah satu pilihan terbaik bagi calon mahasiswa yang ingin berkembang menjadi arsitek profesional. Dengan lingkungan studio yang aktif, dosen berpengalaman, dan pendekatan pembelajaran berbasis proyek, ITATS memberikan ruang luas bagi mahasiswa untuk berekspresi sekaligus belajar secara teknis. Berikut gambaran lengkap seperti apa belajar Arsitektur di ITATS dan mengapa jurusan ini layak kamu pertimbangkan.

1. Arsitektur ITATS: Memadukan Kreativitas dan Keteknikan
Menurut informasi di laman resmi Arsitektur ITATS, program studi ini berfokus pada pembentukan calon arsitek yang profesional, mampu merancang ruang dan bangunan secara fungsional, estetis, dan berkelanjutan. Arsitektur bukan sekadar soal menggambar indah, melainkan bagaimana menciptakan ruang yang memberi manfaat bagi manusia dan lingkungan.
ITATS memposisikan program studinya sebagai tempat yang mendorong kreativitas, analisis desain, dan penerapan teknologi arsitektur. Mahasiswa tidak hanya diajarkan teori, tetapi ditempa melalui studio desain, tugas proyek, dan eksplorasi konsep yang beragam.
Dengan pendekatan tersebut, lulusan Arsitektur ITATS disiapkan untuk menjawab tantangan dunia arsitektur modern: mulai dari desain bangunan, perencanaan kota, hingga rancangan ruang publik yang humanis.
2. Pengalaman Studio: Jantung dari Pembelajaran Arsitektur
Salah satu keunggulan Arsitektur ITATS adalah kegiatan studio yang intens dan kreatif. Bagi mahasiswa arsitektur, studio adalah “rumah kedua.” Di sinilah mereka mengembangkan ide, melakukan sketsa, membuat maket, hingga mempresentasikan konsep desain mereka.
Di ITATS, studio bukan hanya ruang kerja, tetapi juga ruang diskusi, ruang kritik, dan ruang eksperimen. Di studio, mahasiswa didorong untuk:
- Mengeksplorasi konsep desain baru
- Mencoba berbagai bentuk, struktur, dan material
- Berkolaborasi dengan teman satu angkatan
- Menghadirkan solusi untuk permasalahan ruang nyata
- Melatih kemampuan visual dan penyampaian ide
Lingkungan studio yang dinamis membuat mahasiswa terbiasa menghadapi tantangan desain dan berpikir out of the box.
3. Proyek Desain yang Variatif dan Menantang
Belajar arsitektur tidak lengkap tanpa proyek desain. Laman resmi Arsitektur ITATS menekankan bahwa mahasiswa akan banyak mengerjakan tugas-tugas berbasis proyek, mulai dari skala kecil hingga skala besar.
Beberapa contoh proyek yang biasa ditemui mahasiswa:
a. Desain Hunian
Mahasiswa belajar merancang rumah tinggal dengan memperhatikan fungsi, privasi, sirkulasi, dan kenyamanan.
b. Desain Bangunan Publik
Mulai dari sekolah, pusat komunitas, hingga gedung serbaguna, mahasiswa diminta menghasilkan desain yang estetis sekaligus kontekstual.
c. Desain Lanskap dan Ruang Luar
Ruang terbuka hijau, taman kota, dan jalur pedestrian menjadi tema menarik yang mengasah sensitivitas mahasiswa terhadap lingkungan.
d. Perancangan Kawasan dan Urban Design
Mahasiswa mempelajari bagaimana merancang kawasan kota, memikirkan alur pejalan kaki, transportasi, tata massa bangunan, dan ruang publik.
e. Eksplorasi Struktur dan Material
Mahasiswa diberi ruang untuk mencoba material bangunan dan menguji struktur sederhana, khususnya pada model maket dan simulasi.
Melalui variasi proyek tersebut, mahasiswa dilatih tidak hanya membuat desain indah di atas kertas, tetapi juga menghasilkan konsep yang dapat diwujudkan secara nyata.
4. Kurikulum yang Mendukung Keterampilan Arsitek Modern
Kurikulum Arsitektur ITATS disusun untuk memberi keseimbangan antara teori, praktik studio, dan penguasaan teknologi. Menurut situs resmi, mahasiswa belajar banyak hal seperti:
- Dasar-dasar arsitektur dan estetika
- Teori perancangan arsitektur
- Struktur bangunan dan konstruksi
- Perencanaan kota
- Teknologi bangunan
- Kajian lingkungan dan keberlanjutan
- Gambar teknik dan teknik presentasi
- Teknologi digital desain (CAD, modeling, rendering)
Kurikulum ini memastikan mahasiswa tidak hanya kreatif tetapi juga memahami aspek teknis dan analitis di balik sebuah bangunan. Dengan dukungan teknologi desain yang semakin maju, mahasiswa Arsitektur ITATS juga menggunakan software 3D, visualisasi digital, dan teknik rendering untuk menyempurnakan presentasi desain mereka.
5. Dosen Berpengalaman dan Lingkungan Belajar yang Aktif
Arsitektur ITATS memiliki dosen-dosen yang merupakan akademisi sekaligus praktisi arsitektur. Banyak dari mereka berpengalaman dalam proyek desain, konstruksi, interior, maupun pengembangan kawasan. Ini membuat pembelajaran terasa relevan dan aplikatif.
Lingkungan prodi juga aktif dengan kegiatan seperti:
- Pameran studio
- Kuliah tamu dari arsitek profesional
- Workshop desain arsitektur
- Lomba maket
- Kunjungan proyek dan studi lapangan
Kegiatan ini membantu mahasiswa memperluas wawasan sekaligus membangun portofolio sejak dini.
Belajar Arsitektur di ITATS bukan hanya tentang menggambar bangunan. Kamu akan belajar membaca ruang, memecahkan masalah desain, memahami teknologi bangunan, dan menciptakan karya yang memiliki nilai bagi lingkungan. Dengan perpaduan studio, proyek, dan kreativitas tanpa batas, mahasiswa Arsitektur ITATS disiapkan menjadi arsitek masa depan yang peka, inovatif, dan profesional.