Program Studi Arsitektur ITATS secara aktif mengintegrasikan kegiatan pengabdian kepada masyarakat sebagai bagian penting dari proses pembelajaran dan pengembangan keilmuan arsitektur yang berdampak langsung bagi masyarakat. Melalui pendekatan berbasis kolaborasi dan solusi, kegiatan ini menjadi wahana bagi mahasiswa dan dosen untuk turut serta dalam membangun lingkungan binaan yang berkelanjutan dan berkeadilan sosial.


Aspek Kurikulum dan Pembelajaran

Service Learning Integration
Beberapa mata kuliah inti seperti Perancangan Arsitektur, Studio Arsitektur, Lansekap, Interior, dan mata kuliah pilihan diintegrasikan dengan kegiatan pengabdian masyarakat, termasuk program Mata Kuliah Kerja Nyata (KKN). Mahasiswa secara langsung mengaplikasikan teori arsitektur dalam proyek nyata, seperti perancangan fasilitas umum, ruang terbuka komunitas, revitalisasi kampung kota, atau desain hunian layak bagi masyarakat berpenghasilan rendah. Contoh kegiatan: desain gapura kampung, desain kampung binaan, desain public space, desain masjid kampung, atau taman interaktif untuk anak-anak di lingkungan padat penduduk.

Project-Based Learning
Tugas akhir diarahkan pada permasalahan riil di masyarakat, khususnya yang berkaitan dengan arsitektur berkelanjutan, pelestarian lingkungan, dan pengembangan kampung tematik. Mahasiswa berkontribusi melalui desain yang kontekstual, terjangkau, dan memberdayakan masyarakat.


Aspek Kolaborasi dengan Masyarakat

Kemitraan dengan Pemerintah Daerah dan Kampung Binaan
Prodi Arsitektur ITATS menjalin kerja sama aktif dengan pemerintah kota, kecamatan, kelurahan, RW, RT dalam program-program seperti penataan kampung, perancangan fasilitas publik, serta penyuluhan arsitektur ramah lingkungan.


Aspek Kompetensi Mahasiswa

Soft Skills Development
Kegiatan pengabdian melatih kemampuan komunikasi, empati, kepemimpinan, dan kerja tim. Mahasiswa belajar berinteraksi dengan warga, aparat desa, hingga LSM, dan memahami proses perancangan berbasis partisipasi masyarakat.

Pemahaman Konteks Lokal
Mahasiswa mendapatkan pemahaman yang lebih dalam tentang konteks lokal seperti budaya, iklim, dan pola hunian masyarakat Jawa Timur. Hal ini menjadi fondasi penting dalam menciptakan arsitektur yang berakar pada kearifan lokal namun tetap inovatif.


Aspek Penelitian Terapan

Applied Research
Dosen dan mahasiswa mengembangkan riset-riset terapan yang bermanfaat langsung bagi masyarakat, seperti pemanfaatan material lokal, pengembangan arsitektur modular untuk kawasan rawan bencana, atau strategi penataan kampung inklusif.

Innovation Hub
Studio dan laboratorium Prodi Arsitektur ITATS difungsikan sebagai pusat inovasi dan inkubasi desain untuk masyarakat, seperti pembuatan prototype furnitur urban, pengembangan model rumah tumbuh, atau desain modul edukatif bagi komunitas.


Melalui pendekatan-pendekatan ini, Prodi Arsitektur ITATS berkomitmen mencetak lulusan yang tidak hanya kompeten secara teknis, tetapi juga memiliki kesadaran sosial dan tanggung jawab terhadap lingkungan binaan. Kegiatan pengabdian menjadi media pembelajaran kontekstual sekaligus kontribusi nyata bagi masyarakat.