Prestasi

Dari Taoyuan untuk ITATS

Sesaat menatap gambar yang diterima melalui pesan singkat dari seorang sahabat yang sedang studi lanjut di Taiwan, mengingatkan pada seseorang yang sekian lama dikenal. “Benar saja, dalam gambar tersebut, nampak dua wajah yang dulu pernah menjadi mahasiswa dalam kelas yang saya ampu”, demikian Ibu Dr. Yulfiah, ST, MSi selaku Wakil Rektor I mengawali cerita. Kedua mantan mahasiswa Jurusan Teknik Sipil ITATS ini akrab disapa Dewi dan Lili, keduanya merupakan mahasiswa istimewa, sehingga mudah untuk diingat dan dikenali. Sebuah kebanggaan karena saat ini keduanya tengah menyelesaikan studi Program Magister di Chung Yuan Christian University (CYCU) Taiwan. Ibu Yulfiah menambahkan, “keduanya adalah mahasiswa pintar, mahasiswa penuh semangat dan bermotivasi tinggi untuk selalu mampu meraih prestasi terbaik selama menyelesaikan kuliah di ITATS”.

Dewi dan Lili, alumnus Jurusan Teknik Sipil yang sedang Studi S2 di CYCU, Taiwan

Kiranya semangat dan motivasi ini, masih tertanam kuat pada diri keduanya. Dalam acara International Charity Day yang diselenggarakan CYCU, mereka ikut aktif berpartisipasi. Acara ini merupakan agenda tahunan yang ditujukan untuk penggalangan dana yang akan dimanfaatkan guna membantu anak-anak di desa terpencil. Penggalangan dana diperoleh dari hasil penjualan makanan dan minuman yang tersaji dalam acara ini. Makanan khas dari berbagai negara ditampilkan, di antaranya dari Pakistan, India, Vietnam, Jepang, Korea, dan Indonesia. Untuk memeriahkan acara, juga ditampilkan sejumlah atraksi budaya dari negara-negara tersebut. Pada sesi inilah, kiprah Dewi mampu memukau para pengunjung acara International Charity Day.

Dewi dengan Tarian Sparkling Surabaya

Dengan gemulai, Dewi membawakan tari Sparkling Surabaya. Sebuah karya tari ciptaan Ibu Diaztriani, seorang seniman tari sekaligus pendiri sanggar tari TYDIF dan Bapak Aris Setiawan sebagai composer music sekaligus guru SMK Pariwisata Satya Widya. Sebuah tarian yang mengambarkan suka cita masyarakat Surabaya dalam menyambut wisatawan yang berkunjung ke Kota Pahlawan. Melalui tariannya, Dewi membawa pengunjung pada suasana jalan Tunjungan dengan bangunan kolonialnya, berwisata kuliner sayur semanggi, lontong balap, dan sebagainya.

peduli sesama, cinta budaya, dan cinta almamater

“Sebagai dosen, tentu kami bangga dan bahagia, menyaksikan mantan mahasiswanya mampu mengharumkan nama almamater, berbuat kebajikan untuk masyarakat dunia, serta memiliki kepedulian besar, termasuk pada pelestarian budaya bangsa”, Ibu Yulfiah melanjutkan percapakannya. Seperti juga harapan Dewi dan Lili, “para alumni ITATS, semoga dapat memberikan manfaat seluas-luasnya, sehingga akan membawa almamater dapat diingat Indonesia, Asia, dan Dunia. Tulisan ini merupakan hasil perbincangan melalui whatsApp bersama rekan-rekan alumni ITATS yang saat ini sedang menyelesaikan studi di Taoyuan, Taiwan (Red, ULF).

untuk dunia, untuk Indonesia

Related Articles

× Butuh Bantuan? Klik Disini