Berita

Taman Pohon untuk Kehidupan Masa Depan oleh Magister Teknik Lingkungan ITATS

Judul tulisan ini adalah tajuk dari kegiatan yang digagas Dosen dan Mahasiswa Magister Teknik Lingkungan (MTL). Kegiatan yang dimaksud merupakan hasil kerja bareng MTL dengan dua organisasi penggiat lingkungan, yaitu ECOTON dan Nol Sampah Indonesia. Penanaman lebih dari 200 bibit pohon dilakukan bersama-sama dengan masyarakat yang tergabung dalam Kelompok Pelindung Hutan (KPH) Kepuh. Selain berkolaborasi dengan dua NGO (Non Govermental Organization) tersebut, kegiatan juga mendapatkan dukungan dari Cabang Dinas Kehutanan Wilayah Nganjuk.


Kegiatan tanam pohon merupakan salah satu bentuk kontribusi terhadap upaya-upaya yang telah dilaksanakan masyarakat yang tergabung dalam KPH Kepuh. Keberhasilan masyarakat dalam meningkatkan kualitas lingkungan dan menjaga kelestarian hutan serta mata air di Desa Mendiro, Wonosalam, Jombang, Provinsi Jawa Timur ini, sungguh menginspirasi kalangan akademisi MTL untuk turut serta memberikan peran. Keinginan bersumbangsih melalui kegiatan kolaboratif ini, diharapkan dapat berlangsung secara berkesinambungan. Dengan adanya kesinambungan, maka akan terjadi sinkronisasi antara kegiatan pelestarian dan peningkatan kualitas lingkungan hidup yang dilakukan perguruan tinggi dengan yang dilakukan oleh masyarakat.


Pohon yang telah ditanam di Wonosalam pada saatnya akan menjadi penyedia Oksigen dan penyimpan Karbon. Dengan demikian, pohon akan menjadi peredam gas rumah kaca, penyebab utama pemanasan global dan perubahan iklim. Dalam literatur disampaikan bahwa, dalam satu hektar kawasan yang dipenuhi pohon besar, akan menghasilkan 0,6 ton Oksigen untuk 1500 orang per hari, dan mampu menyerap 2,5 ton Karbon Dioksida. Di sisi lain, diharapkan pohon yang telah ditanam juga akan mampu mengkonservasi air dan tanah, termasuk menjadi rumah bagi banyak spesies hewan. Dalam satu hektar kawasan bermohon, akan tersimpan 500 m 3 airtanah per tahun atau dapat mentransfer 4000 liter airtanah per hari. Keberadaan pohon juga akan mampu menurunkan suhu sebesar 5-6 0 C dan mengurangi kecepatan angin sebesar 75-80%.


Para profesional, praktisi, birokrat, akademisi, fresh graduates, penggiat, aktivis, dan pemerhati lingkungan, silahkan bergabung studi lanjut di Program S2 Magister Teknik Lingkungan (MTL). Selain dapat meningkatkan kompetensi diri, dengan kuliah di MTL, terbuka berkesempatan luas untuk berbagi manfaat kepada masyarakat melalui kegiatan-kegiatan pro lingkungan. Kemitraan dan perluasan jejaring juga akan diperoleh dengan mendaftar sebagai peserta Program S2 MTL. Dengan biaya kuliah terjangkau, MTL mampu menyediakan proses pembelajaran berkualitas dengan sistem kuliah hybrid (paduan daring dan luring). Selamat bergabung kuliah di MTL. Bumi dan semesta ini menanti kontibusi kita agar alam tetap terjaga kualitasnya demi masa depan kehidupan. (Red. ULF).

Related Articles

× Butuh Bantuan? Klik Disini